Kerajaan
Singosari
By:Arya
A.Gambaran umum singosari
Sejarah
Kerajaan Singasari berlangsung dari tahun 1222 sampai dengan 1292 atau selama
70 tahun. Meskipun usianya tidak sampai satu abad, Singasari dicatat sebagai
kerajaan besar. Singasari merupakan kerajaan-antara. Artinya sebelum Singasari
ada kerajaan Kediri. Sesudah Singasari lahir kerajaan Majapahit. Jadi kerajaan
Singasari merupakan mata rantai antara kerajaan Kediri dengan kerajaan Majapahit.
Pada masa akhir kerajaan Kadiri daerah Tumapel yang teretak di sebelah Timur
gunung Kawi, merupakan sebuah daerah yang dikepalai oleh seorang Akuwu bernama
Tunggul Ametung. Daerah Tumapel ini termasuk ke dalam wilayah kekusaan
Kertajaya (Dandang Gendis) dari Daha (Kadiri). Berapa lama Tunggul Ametung
menjadi Akuwu di Tumapel tidak kita ketahui dengan pasti. Kedudukannya sebagai
akuwu Tumapel kemuadian berakhir setelah ia dibunuh oleh Ken Arok. Sepeninggal
Tunggul Ametung, Ken Aroklah yang menjadi penguasa baru di Tumapel.
Menurut
kitab Pararaton Ken Arok adalah penjelmaan kembali seseorang yang pada waktu
hidupnya di dunia merupakan seorang yang bertingkah lku tidak baik, tetapi
karena ia sanggup dijadikan korban untuk dewa penjaga pintu, maka ia dapat
kembali ke Wisnubhawana. Ken Arok dilahirkan di desa Pangkur, di sebelah Timur
Gunung Kawi. Ibunya bernama Ken Endok, istri seorang petani bernama Gajah Para.
Pada waktu Ken Endok hendak mengantarkan makanan untuk suaminya yang sedang
bekerja di sawah, ia ditemui oleh dewa Brahma di Tegal Lalateng, sehingga
akhirnya Ken Endok mengandung. Dewa Brahma kemudian berpesan padanya agar ia
tidak lagi berhubungan dengan suaminya dan bayi yang dikandungnya itu kelak
akan menjadi raja di Pulau Jawa, benama Ken Arok. Belum lima hari sejak
peristiwa tersebut suaminya meninggal. Setelah tiba saatnya maka lahirlah bayi Ken
Arok, dan kemudian dibuang oleh ibunya disebuah kuburan. Bayi Ken Arok yang
dibuang itu mempunyai keistimewaan memancarkan sinar. Secara kebetulan pada
malam harinya datanglah ke tempat tersebut seorang pencuri bernama Lambong.
Terlihat olehnya sesuatu yang memancarkan sinar, lalu didekatinya dan tampaklah
olehnya seorang bayi laki-laki yang sedang menangis. Dibawanya bayi itu ke
rumahnya dan dijadikan anak angkat. Selanjutya kitab Pararaton menguraikan
kisah kenakalan-kenakalan Ken Arok ketika masih muda.
B.
Sisilah raja di kerajaan
singosari
Sejak
berdiri tahun 1222 sampai runtuhnya tahun 1292, kerajaan Singasari hanya
diperintah oleh 5 raja. Berturut-turut dari raja yang pertama sampai dengan
raja yang kelima ialah :
1. Sri Ranggah Rajasa atau Ken Arok
(1222-1227)
2. Anusapati ( 1227-1248)
3. Tohjaya (1248)
4. Sri Jasa Wisnuwardana (1248-1268)
5. Kertanagara (1254/1268-1292)
Masing-masing
raja memiliki riwayat atau sejarah sendiri-sendiri yang menarik. Akan tetapi
yang paling terkemuka diantara kelimanya hanya dua orang. Keduanya ialah raja
yang pertama : Rajasa (Ken Arok), dan raja yang kelima : kertanagara.
Rajasa
adalah pendiri kerajaan Singasari. Ia pendiri dinasti Girindra (raja Gunung).
Sedangkan Kertanagara adalah raja yang membawa Singasari ke puncak kejayaannya.
Ia menurunkan raja-raja Majapahit.
C.
Kehidupan social
Setelah
ketentraman dalam negri Singasari benar-benar terjamin, baru Kertanegara
mengirimkan angkatan perangnya ke luar Negri. Pada tahun 1275 tentara Singasari
dikirim ke Melayu. Ketika itu di Nusantara masih ada kerajaan Sriwijaya, hanya
saja kekuasaannya dibagan barat sudah mulai mundur. Beberapa daerah sudah ada
yang berani melepaskan diri. Melayu, misalnya sudah mulai berdiri sendiri. Singasari ingin menggantikan kedudukan
Sriwijaya sebagai satu-satunya kerajaan Nusantara. Tentara Singasari dikirim ke
Melayu karena Kertanegara melihat daerah ini sebagai titik terlemah Sriwijaya.
Kertanegara ingin menjadikan Melayu sebagai tumpuan utama kekuatan Singasari.
Dengan menjadikan Melayu sebagai pangkalan, maka Singasari dapat mempercepat
runtuhnya Sriwijaya.
Pengiriman tentara Singasari ke Melayu itu
terkenal dengan nama Pamalayu. Tentara singasari yang dikirim ke Melayu itu
bertolak dengan kapal-kapal dari pelabuhan Tuban. Pelepasan tentara itu
mempunyai arti yang sangat penting bagi Singasari. Terbukti patih Aragani
memerlukan datang sendiri ke Tuban untuk mengantar tentara yang berangkat.
Ternyata tentara yang berangkat itu merupakan tentara Singasari yang terbaik.
Terbukti, nanti kemudian hari, keberangkatan mereka menyebabkan lemahnya
ibukota Singasari sendiri. Apalagi tentara ini lama bertahan di Melayu dan baru
kembali pada tahun 1293. Pada waktu itu Kertanegara sendiri sudah tidak ada
lagi. Tentara Singasari tahun 1275 itu berhasil menundukkan Melayu. Pada tahun
1286 Kertanegara mendirikan sebuah arca di Darmasraya, Jambi. Arca itu adalah
arca Amogapasa.
Dalam agama Budha, Amogapasa adalah seorang
dyanibodisatwa yang bertangan delapan. Ia menguasai mata angin di Barat.
Amogapasa yang didirikan atas perintah Kertanegara itu tiruan dari Candi Jago.
Seperti diketahui Candi Jago adalah makam ayah Kertanegara, Wisnuwardana. Arca Amogapasa
itu merupakan perwujudan Wisnuwardana. Jadi Kertanegara mendirikan arca ayahnya
di daerah yang tunduk kepada Singasari. Arca Amogapasa yang didirikan itu,
sebagai hadiah Kertanegara. Untuk hadiah itu, segenap lapisan rakyat Melayu,
termasuk rajanya yang bernama Tribuwana Mauliwarmadewa, berterimakasih sekali.Sementara
tentara Singasari masih berada di Melayu, pecah pemberontakan di Singasari.
Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1280 yang dipimpin oleh Mahisa Rangkah.
Akan tetapi dengan tentara Singasari yang akhirnya pemberontakan dapat dibasmi.Setelah
usaha pengacauan dalam negri yang dilakukan oleh Mahisa Rangkah itu berhasil
digagalkan, Kertanegara kembali memusatkan perhatiannya ke luar yaitu ke Timur.
Pada tahun 1284 Kertanegara mengiriman tentaranya ke Bali. Raja Bali berhasl
ditawan dan dibawa menghadap Kertanegara untuk menyatakan tunduk kepada
Singasari.
Politik
penyatuan Nusantara Kertanegara ternyata berhasil. Perluasan ke barat, ke
timur, ke utara, berhasil menambah luasnya daerah-daerah yang tunduk kepada
Singasari. Pada titik puncak pemerintahan Kertanegara, wilaah singasari
meliputi pula : Pahang, Sunda, Bakulapura (Tanjungpura) dan Gurun (Maluku).
Usaha ini juga dilakuakn di zaman Majapahit. Sifat hubungan Kertanegara dengan
raja-raja Nusantara lain yang ditundukkannya tidak seperti hubungan antara :
tuan dan hamba budak. Kertanegara memberi keleluasaan kepada masing-masing raja
itu untuk tetap berkuasa di daerahnya. Mereka hanya cukup menyatakan tunduk
kepada Singasari.Sifat hubungan semacam ini meningkat dalam hubungan
Kertanegara dengan negara tetangga, misalnya dengan sebuaah negara di Asia
Tenggara, Campa. Politik Kertanegara tidak hanya penakhlukan-penakhlukan saja,
tetapi juga merupakan persahabatan.Kertanegara masih mempunyai hubungan
keluarga dengan raja Campa. Saudara perempuan Kertanegara yang bernama Putri
Tapasi, kawin dengan raja Campa yang bergelar Jaya Singawarman III. Banyak yang
mengatakan bahwa perkawinan itu adalah perkawinan politik. Pada saat itu
Singasari dan Campa seadang sama-sama menghadapi raksasa dari utara yaitu
Kiasar Kubilai Khan dari China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar