9/09/2013

kerajaan singosari

Kerajaan Singosari
By:Arya


  A.Gambaran umum singosari
Sejarah Kerajaan Singasari berlangsung dari tahun 1222 sampai dengan 1292 atau selama 70 tahun. Meskipun usianya tidak sampai satu abad, Singasari dicatat sebagai kerajaan besar. Singasari merupakan kerajaan-antara. Artinya sebelum Singasari ada kerajaan Kediri. Sesudah Singasari lahir kerajaan Majapahit. Jadi kerajaan Singasari merupakan mata rantai antara kerajaan Kediri dengan kerajaan Majapahit. Pada masa akhir kerajaan Kadiri daerah Tumapel yang teretak di sebelah Timur gunung Kawi, merupakan sebuah daerah yang dikepalai oleh seorang Akuwu bernama Tunggul Ametung. Daerah Tumapel ini termasuk ke dalam wilayah kekusaan Kertajaya (Dandang Gendis) dari Daha (Kadiri). Berapa lama Tunggul Ametung menjadi Akuwu di Tumapel tidak kita ketahui dengan pasti. Kedudukannya sebagai akuwu Tumapel kemuadian berakhir setelah ia dibunuh oleh Ken Arok. Sepeninggal Tunggul Ametung, Ken Aroklah yang menjadi penguasa baru di Tumapel.
Menurut kitab Pararaton Ken Arok adalah penjelmaan kembali seseorang yang pada waktu hidupnya di dunia merupakan seorang yang bertingkah lku tidak baik, tetapi karena ia sanggup dijadikan korban untuk dewa penjaga pintu, maka ia dapat kembali ke Wisnubhawana. Ken Arok dilahirkan di desa Pangkur, di sebelah Timur Gunung Kawi. Ibunya bernama Ken Endok, istri seorang petani bernama Gajah Para. Pada waktu Ken Endok hendak mengantarkan makanan untuk suaminya yang sedang bekerja di sawah, ia ditemui oleh dewa Brahma di Tegal Lalateng, sehingga akhirnya Ken Endok mengandung. Dewa Brahma kemudian berpesan padanya agar ia tidak lagi berhubungan dengan suaminya dan bayi yang dikandungnya itu kelak akan menjadi raja di Pulau Jawa, benama Ken Arok. Belum lima hari sejak peristiwa tersebut suaminya meninggal. Setelah tiba saatnya maka lahirlah bayi Ken Arok, dan kemudian dibuang oleh ibunya disebuah kuburan. Bayi Ken Arok yang dibuang itu mempunyai keistimewaan memancarkan sinar. Secara kebetulan pada malam harinya datanglah ke tempat tersebut seorang pencuri bernama Lambong. Terlihat olehnya sesuatu yang memancarkan sinar, lalu didekatinya dan tampaklah olehnya seorang bayi laki-laki yang sedang menangis. Dibawanya bayi itu ke rumahnya dan dijadikan anak angkat. Selanjutya kitab Pararaton menguraikan kisah kenakalan-kenakalan Ken Arok ketika masih muda.

B.    Sisilah raja di kerajaan singosari
Sejak berdiri tahun 1222 sampai runtuhnya tahun 1292, kerajaan Singasari hanya diperintah oleh 5 raja. Berturut-turut dari raja yang pertama sampai dengan raja yang kelima ialah :
1.      Sri Ranggah Rajasa atau Ken Arok (1222-1227)
2.      Anusapati ( 1227-1248)
3.      Tohjaya (1248)
4.      Sri Jasa Wisnuwardana (1248-1268)
5.      Kertanagara (1254/1268-1292)
Masing-masing raja memiliki riwayat atau sejarah sendiri-sendiri yang menarik. Akan tetapi yang paling terkemuka diantara kelimanya hanya dua orang. Keduanya ialah raja yang pertama : Rajasa (Ken Arok), dan raja yang kelima : kertanagara.
Rajasa adalah pendiri kerajaan Singasari. Ia pendiri dinasti Girindra (raja Gunung). Sedangkan Kertanagara adalah raja yang membawa Singasari ke puncak kejayaannya. Ia menurunkan raja-raja Majapahit.
C.   Kehidupan social
Setelah ketentraman dalam negri Singasari benar-benar terjamin, baru Kertanegara mengirimkan angkatan perangnya ke luar Negri. Pada tahun 1275 tentara Singasari dikirim ke Melayu. Ketika itu di Nusantara masih ada kerajaan Sriwijaya, hanya saja kekuasaannya dibagan barat sudah mulai mundur. Beberapa daerah sudah ada yang berani melepaskan diri. Melayu, misalnya sudah mulai berdiri sendiri.  Singasari ingin menggantikan kedudukan Sriwijaya sebagai satu-satunya kerajaan Nusantara. Tentara Singasari dikirim ke Melayu karena Kertanegara melihat daerah ini sebagai titik terlemah Sriwijaya. Kertanegara ingin menjadikan Melayu sebagai tumpuan utama kekuatan Singasari. Dengan menjadikan Melayu sebagai pangkalan, maka Singasari dapat mempercepat runtuhnya Sriwijaya.
   Pengiriman tentara Singasari ke Melayu itu terkenal dengan nama Pamalayu. Tentara singasari yang dikirim ke Melayu itu bertolak dengan kapal-kapal dari pelabuhan Tuban. Pelepasan tentara itu mempunyai arti yang sangat penting bagi Singasari. Terbukti patih Aragani memerlukan datang sendiri ke Tuban untuk mengantar tentara yang berangkat. Ternyata tentara yang berangkat itu merupakan tentara Singasari yang terbaik. Terbukti, nanti kemudian hari, keberangkatan mereka menyebabkan lemahnya ibukota Singasari sendiri. Apalagi tentara ini lama bertahan di Melayu dan baru kembali pada tahun 1293. Pada waktu itu Kertanegara sendiri sudah tidak ada lagi. Tentara Singasari tahun 1275 itu berhasil menundukkan Melayu. Pada tahun 1286 Kertanegara mendirikan sebuah arca di Darmasraya, Jambi. Arca itu adalah arca Amogapasa.
 Dalam agama Budha, Amogapasa adalah seorang dyanibodisatwa yang bertangan delapan. Ia menguasai mata angin di Barat. Amogapasa yang didirikan atas perintah Kertanegara itu tiruan dari Candi Jago. Seperti diketahui Candi Jago adalah makam ayah     Kertanegara, Wisnuwardana. Arca Amogapasa itu merupakan perwujudan Wisnuwardana. Jadi Kertanegara mendirikan arca ayahnya di daerah yang tunduk kepada Singasari. Arca Amogapasa yang didirikan itu, sebagai hadiah Kertanegara. Untuk hadiah itu, segenap lapisan rakyat Melayu, termasuk rajanya yang bernama Tribuwana Mauliwarmadewa, berterimakasih sekali.Sementara tentara Singasari masih berada di Melayu, pecah pemberontakan di Singasari. Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1280 yang dipimpin oleh Mahisa Rangkah. Akan tetapi dengan tentara Singasari yang akhirnya pemberontakan dapat dibasmi.Setelah usaha pengacauan dalam negri yang dilakukan oleh Mahisa Rangkah itu berhasil digagalkan, Kertanegara kembali memusatkan perhatiannya ke luar yaitu ke Timur. Pada tahun 1284 Kertanegara mengiriman tentaranya ke Bali. Raja Bali berhasl ditawan dan dibawa menghadap Kertanegara untuk menyatakan tunduk kepada Singasari.

Politik penyatuan Nusantara Kertanegara ternyata berhasil. Perluasan ke barat, ke timur, ke utara, berhasil menambah luasnya daerah-daerah yang tunduk kepada Singasari. Pada titik puncak pemerintahan Kertanegara, wilaah singasari meliputi pula : Pahang, Sunda, Bakulapura (Tanjungpura) dan Gurun (Maluku). Usaha ini juga dilakuakn di zaman Majapahit. Sifat hubungan Kertanegara dengan raja-raja Nusantara lain yang ditundukkannya tidak seperti hubungan antara : tuan dan hamba budak. Kertanegara memberi keleluasaan kepada masing-masing raja itu untuk tetap berkuasa di daerahnya. Mereka hanya cukup menyatakan tunduk kepada Singasari.Sifat hubungan semacam ini meningkat dalam hubungan Kertanegara dengan negara tetangga, misalnya dengan sebuaah negara di Asia Tenggara, Campa. Politik Kertanegara tidak hanya penakhlukan-penakhlukan saja, tetapi juga merupakan persahabatan.Kertanegara masih mempunyai hubungan keluarga dengan raja Campa. Saudara perempuan Kertanegara yang bernama Putri Tapasi, kawin dengan raja Campa yang bergelar Jaya Singawarman III. Banyak yang mengatakan bahwa perkawinan itu adalah perkawinan politik. Pada saat itu Singasari dan Campa seadang sama-sama menghadapi raksasa dari utara yaitu Kiasar Kubilai Khan dari China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar