KERAJAAN HINDU DI BALI
OLEH: Nyoman Arya S
a. Gambaran umum kerajaan Bedahulu
Kerajaan Bedahulu atau Bedulu adalah
kerajaan kuno di pulau Bali pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang memiliki
pusat kerajaan di sekitar Pejeng (baca: pèjèng) atau Bedulu, Kabupaten Gianyar,
Bali. Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti
Warmadewa. Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang
ekspansi kerajaan Majapahit pada tahun 1343, yang dipimpin oleh Gajah Mada,
namun berakhir dengan kekalahan Bedulu. Perlawanan Bedulu kemudian benar-benar
padam setelah pemberontakan keturunan terakhirnya (Dalem Makambika) berhasil
dikalahkan tahun 1347.Setelah itu Gajah Mada menempatkan seorang keturunan
brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja (Dalem) di pulau
Bali. Keturunan dinasti Kepakisan inilah yang di kemudian hari menjadi
raja-raja di beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.
b.
Sisilah
raja di kerajaan bedahulu
·
Raja-raja Bedahulu:
·
Sri Wira Dalem Kesari Warmadewa - (882-913)
·
Sri Ugrasena - (915-939)
·
Agni
·
Tabanendra Warmadewa
·
Candrabhaya Singa Warmadewa - (960-975)
·
Janasadhu Warmadewa
·
Sri Wijayamahadewi
·
Dharmodayana Warmadewa (Udayana) - (988-1011)
·
Gunapriya Dharmapatni (bersama Udayana) -
(989-1001)
·
Sri Ajnadewi
·
Sri Marakata - (1022-1025)
·
Anak Wungsu - (1049-1077)
·
Sri Maharaja Sri Walaprabu - (1079-1088)
·
Sri Maharaja Sri Sakalendukirana - (1088-1098)
·
Sri Suradhipa - (1115-1119)
·
Sri Jayasakti - (1133-1150)
·
Ragajaya
·
Sri Maharaja Aji Jayapangus - (1178-1181)
·
Arjayadengjayaketana
·
Aji Ekajayalancana
·
Bhatara Guru Sri Adikuntiketana
·
Parameswara
·
Adidewalancana
·
Mahaguru Dharmottungga Warmadewa
·
Walajayakertaningrat (Sri Masula Masuli atau
Dalem Buncing)
·
Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Dalem Bedahulu)
- (1332-1343)
·
Dalem Tokawa (1343-1345)
·
Dalem Makambika (1345-1347)
·
Dalem Madura
Sisa peninggalan
Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap
Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan
penduduk Bali asli (Bali Aga) terhadap serangan Jawa (Wong Majapahit). Beberapa
tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di
Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; di Desa Tenganan,
Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga
Sidatapa, Pedawa, Tiga Was, Padangbulia di Kabupaten Buleleng. Beberapa obyek
wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah
pura Jero Agung, Samuan Tiga, Goa Gajah, Pura Bukit Sinunggal.
c. kehidupan social di kerajaan bedahlu
kehidupan kerajaan di bali sangat
mengsakralkan tentang ajaran-ajaran hindu.Hal ini terbukti dengan adanya tempat-tempat
suci untuk memuja kepada leluhur dan para dewa. Keadan tampak dengan jelas pada
masapemerintahan dalam Waktu Renggong dengan di bantu oleh
dangyang Niratha sebagai brahmana pada saat itu untuk menyatukan sekte-sekte
yang ada di bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar