10/21/2013

yadnya


YADNYA YANG DI LAKUKAN HINDU
Oleh : Nyoman Arya


 1.    Penyertian yadnya: Yadyna adalah pengorbanan atau persembahan suci yang tulus dan ikhlas.
    2.    Alasan mengapa kita beryadya? Kita beryadnya karena adanya tri rna yang menurut ajaran agama Hindu setiap manusia lahir terikat oleh adanya hutang-hutang yang harus dilunasi semasa hidupnya. Yang terdiri dari Dewa Rna, Rsi Rna dan Pitra Rena. Dan Tuhan Yang Maha Esa memberi kita jiwa atau atma sehingga kita menjadi manusia yang berjiwa, manusia yang hidup.
3.    Dasar yadnya (Bhagavad Gita 9.26)
patraḿ pupaḿ phalaḿ toyaḿ yo me bhaktyā prayacchati tad ahaḿ bhakty-upahtam aśnāmi prayatātmanaḥ,
Kalau seseorang mempersembahkan:
·       Daun
·       Bunga
·       Buah
·       Air
4.    Jenis-jenis yadnya(Panca yadnya)

·                 Dewa yadnya: salah suatu korban suci/ persembahan suci kepada Sang Hyang Widhi Wasa dan seluruh manifestasi- Nya yang terdiri dari Dewa Brahma selaku Maha Pencipta, Dewa Wisnu selaku Maha Pemelihara dan Dewa Siwa selaku Maha Pralina (pengembali kepada asalnya) dengan mengadakan serta melaksanakan persembahyanga trisandya (bersembahyang tiga kali dalam sehari) serta Muspa (kebaktian dan pemujaan di tempat- tempat suci).
·                 Pitra yadnya: lalah suatu korban suci/ persembahan suci yang ditujukan kepada Roh- roh suci dan Leluhur (pitra) dengan menghormati dan mengenang jasanya dengan menyelenggarakan upacara Jenasah (Sawa Wedana) sejak tahap permulaan sampai tahap terakhir yang disebut Atma Wedana.
·                 Rsi yadnya: Adalah suatu Upacara Yadnya berupa karya suci keagamaan yang ditujukan kepada para Maha Resi, orang- orang suci, Resi, Pinandita, Guru yang di dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan dalam bentuk.
·                 Manusia yadnya:  Dalam suatu korban suci/ pengorbanan suci demi kesempurnaan hidup manusia.
Di dalam pelaksanaannya dapat berupa Upacara Yadnya ataupun keselamatan

·                 Bhuta yadnya: Adalah suatu korban suci/ pengorbanan suci kepada sarwa bhuta yaitu makhluk- makhluk rendahan, baik yang terlihat (sekala) ataupun yang tak terlihat (niskala), hewan (binatang), tumbuh- tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk lain yang merupakan ciptaan Sang Hyang Widhi Wasa.




9/15/2013

peninggalan dari kerajaan hindu di nusantara

Peninggalan kerajaan hindu di Indonesia
Oleh: Nyoman Arya S.


Kebudayaan Hindu di masa lampau mewariskan bermacam-macam peninggalan sejarah. Peninggalan sejarah yang bercorak kebudayaan Hindu antara lain candi, prasasti, patung, karya sastra (kitab), dan tradisi.

1. Candi

Candi adalah bangunan yang biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Pada candi Hindu biasanya terdapat arca perwujudan tiga dewa utama dalam ajaran Hindu. Tiga dewa itu adalah Brahma, Wisnu, dan Syiwa.

  • Brahma adalah dewa pencipta
  • Wisnu dewa pemelihara
  • Syiwa dewa pelebur.
Pada dinding candi terdapat relief, yaitu gambar timbul yang biasanya dibuat dengan cara memahat. Relief mengisahkan sebuah cerita.Candi peninggalan Hindu yang terkenal adalah Candi Prambanan atau Candi Loro Jonggrang. Candi Prambanan dibangun pada abad ke-9 di perbatasan Yogyakarta dan Surakarta. Di dalam candi ini terdapat patung Trimurti dan relief yang mengisahkan cerita Ramayana. Tokoh dalam cerita Ramayana adalah Rama, Shinta, dan Burung Jatayu.

Berikut ini adalah nama candi, lokasi pembuatan dan peninggalan kerajaan pada zamannya :
1. Candi Prambanan terdapat di Yogyakarta dibangun pada  abad ke-7 M merupakan peninggalan kerajaan Mataram Lama
2. Candi Dieng terdapat Jawa Tengah dibangun pada  abad ke-7 M merupakan peninggalan kerajaan Mataram Lama
3. Candi Badut Malang terdapat Jawa Timur dibangun tahun 760 M merupakan peninggalan kerajaan Kanjuruhan
4. Candi Canggal terdapat Jawa Tengah dibangun pada abad ke-8 merupakan peninggalan kerajaan  Mataram Lama
             5. Candi Gedong Sanga di Jawa Tengah dan dibangun pada abad ke-8 M peninggalan kerajaan Mataram Lama
6. Candi Penataran Blitar di Jawa Timur yang dibangun pada abad ke-11 M merupakan peninggalan kerajaan Kediri
7. Candi Sawentar Blitar  di Jawa Timur dibangun pada abad ke-12 M merupakan peninggalan kerajaan Singasari
8. Candi Kidal  di Jawa Timur dibangun pada abad ke-12 M merupakan peninggalan kerajaan Singasari
9. Candi Singasari di Jawa Timur dibangun pada abad ke-12 M peninggalan kerajaan Singasari
10. Candi Sukuh Karang Anyar di Jawa Tengah dibangun pada  abad ke-13 M merupakan peninggalan kerajaan Majapahit.

2. Prasasti
Prasasti adalah benda peninggalan sejarah yang berisi tulisan dari masa lampau.
Tulisan itu dicatat di atas batu, logam, tanah liat, dan tanduk binatang. Prasasti peninggalan
Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti tertua adalah Prasasti                   Yupa, dibuat sekitar tahun 350-400 M. Prasasti Yupa berasal dari Kerajaan Kutai. Yupa adalah             tiang batu yang digunakan pada saat upacara korban. Hewan kurban ditambatkan pada tiang ini.              Prasasti Yupa terdiri dari tujuh batu bertulis. Isi Prasasti Yupa adalah syair yang mengisahkan                    Raja Mulawarman. Berikut ini daftar pra-sasti-prasasti peninggalan kebudayaan Hindu.

Berikut ini adalah nama prasasti, lokasi Penemuan, tahun pembuatan dan peninggalan kerajaan pada zamannya :
Prasasti Kutai Kutai, di Kaltim dibuat pada abad ke-4 M merupakan peninggalan   
      kerajaan Kutai
Prasasti Ciaruteun di Bogor, Jabar dibuat pada  abad ke-5 M merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara
3. Tugu Cilincing, di Jakarta Utaradibuat pada abad ke-5 M merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara
4. Prasasti Jambu di Bogor, Jabar dibuat pada abad ke-5 M yang merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara
5. Prasasti Kebon Kopi di Bogor, Jabar dibuat pada abad ke-5 M merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara
6. Prasasti Cidanghiang di Pandeglang , Banten dibuat pada abad ke-5 M merupakan peninggalan kerajaan  Tarumanegara
7. Prasasti Pasir Awi di Leuwiliang,  Bogor, Jabar dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
8. Prasasti Muara Cianten di Bogor, Jabar dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
9. Prasasti Canggal di  Magelang, Jateng dibuat pada abad ke-7 M peninggalan kerajaan  Mataram Lama
10. Prasasti Kalasan di  Yogyakarta  dibuat pada tahun 732 M peninggalan kerajaan Mataram Lama
11. Prasasti Dinoyo di Malang, Jatim dibuat pada tahun  760 M  ole jkerajaan Mataram Lama
12. Prasasti Kedu di Temanggung, Jateng dibuat  pada tahun 778 M  peninggalan Mataram Lama
13. Prasasti Sanur Bali dibuat pada  abad ke-9 M

3. Patung
Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa manusia dibuat untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk menggambarkan dewa dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu.

Berikut adalah patung peninggalan Hindu :
1. Trimurti - - -
2. Dwarapala di  Bogor, Jabar dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
3. Wisnu Cibuaya I di Cibuaya, Jabar dibut pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
4. Wisnu Cibuaya II di Cibuaya, Jabar dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaaan 
5. Rajasari di Jakarta dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
6. Airlangga di Medang Kemulan dibuat pada abad ke-10 M peninggalan kerajaan Medang Kemulan
7. Ken Dedes di Kediri, Jatim dibuat pada abad ke-12 M peninggalan kerajaan Kediri
8. Kertanegara di Jawa Timur dibuat pada abad ke-12 M peninggalan kerajaan Singasari
9. Kertarajasa di Mojekerto, Jatim dibuat pada abad ke-13 M peninggalan kerajaan Majapahit.

4. Karya sastra (kitab)
Karya sastra peninggalan kerajaan Hindu berbentuk kakawin atau kitab. Kitab-kitab peninggalan itu berisi catatan sejarah. Umumnya karya sastra peninggalan sejarah Hindu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sansekerta pada daun lontar.Karya sastra yang terkenal antara lain Kitab Baratayuda dan Kitab Arjunawiwaha. Kitab Baratayuda dikarang Empu Sedah dan Empu Panuluh. Kitab Baratayuda berisi cerita keberhasilan Raja Jayabaya dalam mempersatukan Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala. Kitab Arjunawiwaha berisi pengalaman hidup dan keberhasilan Raja Airlangga.

Berikut adalah beberapa kitab, tempat penemuan dan perkiraan waktu pembuatan dan peninggalan kerajaan pada zamannya.
1. Carita Parahayangan  di Bogor, Jabar  dibuat pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
2. Kresnayana di  Bogor, Jabar dibuat  pada abad ke-5 M peninggalan kerajaan Tarumanegara
3. Arjunawiwaha di Kahuripan, Jatim dibuat pada abad ke-10 M peninggalan kerajaan  Medang           Kemulan
4. Lubdaka di Kediri, Jatim dibuat pada abad ke-11 M peninggalan kerajaan Kediri
5. Baratayuda di Kediri, Jatim dibuat pada abad ke-12 M peninggalan kerajaan Kediri.

5. Tradisi
Tradisi adalah kebiasaan nenek moyang yang masih dijalankan oleh masyarakat saat ini. Tradisi             agama Hindu banyak ditemukan di daerah Bali karena penduduk Bali sebagian besar beragama                Hindu.
Tradisi agama Hindu yang berkembang di Bali, antara lain:
1. Upacara nelubulanin ketika bayi berumur 3 bulan.
2. Upacara potong gigi (mapandes).
3. Upacara pembakaran mayat yang disebut Ngaben. Dalam tradisi Ngaben, jenazah dibakar                   beserta sejumlah benda berharga yang dimiliki orang yang dibakar.
4. Ziarah, yaitu mengunjungi makam orang suci dan tempat suci leluhur seperti candi.
 F

9/11/2013

kerajaan hindu di bali



KERAJAAN HINDU DI BALI
OLEH: Nyoman Arya S

a.       Gambaran umum kerajaan Bedahulu
 Kerajaan Bedahulu atau Bedulu adalah kerajaan kuno di pulau Bali pada abad ke-8 sampai abad ke-14, yang memiliki pusat kerajaan di sekitar Pejeng (baca: pèjèng) atau Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali. Diperkirakan kerajaan ini diperintah oleh raja-raja keturunan dinasti Warmadewa. Penguasa terakhir kerajaan Bedulu (Dalem Bedahulu) menentang ekspansi kerajaan Majapahit pada tahun 1343, yang dipimpin oleh Gajah Mada, namun berakhir dengan kekalahan Bedulu. Perlawanan Bedulu kemudian benar-benar padam setelah pemberontakan keturunan terakhirnya (Dalem Makambika) berhasil dikalahkan tahun 1347.Setelah itu Gajah Mada menempatkan seorang keturunan brahmana dari Jawa bernama Sri Kresna Kepakisan sebagai raja (Dalem) di pulau Bali. Keturunan dinasti Kepakisan inilah yang di kemudian hari menjadi raja-raja di beberapa kerajaan kecil di Pulau Bali.

b.      Sisilah raja di kerajaan bedahulu

·         Raja-raja Bedahulu:
·         Sri Wira Dalem Kesari Warmadewa - (882-913)
·         Sri Ugrasena - (915-939)
·         Agni
·         Tabanendra Warmadewa
·         Candrabhaya Singa Warmadewa - (960-975)
·         Janasadhu Warmadewa
·         Sri Wijayamahadewi
·         Dharmodayana Warmadewa (Udayana) - (988-1011)
·         Gunapriya Dharmapatni (bersama Udayana) - (989-1001)
·         Sri Ajnadewi
·         Sri Marakata - (1022-1025)
·         Anak Wungsu - (1049-1077)
·         Sri Maharaja Sri Walaprabu - (1079-1088)
·         Sri Maharaja Sri Sakalendukirana - (1088-1098)
·         Sri Suradhipa - (1115-1119)
·         Sri Jayasakti - (1133-1150)
·         Ragajaya
·         Sri Maharaja Aji Jayapangus - (1178-1181)
·         Arjayadengjayaketana
·         Aji Ekajayalancana
·         Bhatara Guru Sri Adikuntiketana
·         Parameswara
·         Adidewalancana
·         Mahaguru Dharmottungga Warmadewa
·         Walajayakertaningrat (Sri Masula Masuli atau Dalem Buncing)
·         Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Dalem Bedahulu) - (1332-1343)
·         Dalem Tokawa (1343-1345)
·         Dalem Makambika (1345-1347)
·         Dalem Madura

Sisa peninggalan

Perlawanan kerajaan Bedulu terhadap Majapahit oleh legenda masyarakat Bali dianggap melambangkan perlawanan penduduk Bali asli (Bali Aga) terhadap serangan Jawa (Wong Majapahit). Beberapa tempat terpencil di Bali masih memelihara adat-istiadat Bali Aga, misalnya di Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli; di Desa Tenganan, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem; serta di desa-desa Sembiran, Cempaga Sidatapa, Pedawa, Tiga Was, Padangbulia di Kabupaten Buleleng. Beberapa obyek wisata yang dianggap merupakan peninggalan kerajaan Bedulu, antara lain adalah pura Jero Agung, Samuan Tiga, Goa Gajah, Pura Bukit Sinunggal.
c.       kehidupan social di kerajaan bedahlu
kehidupan kerajaan di bali sangat mengsakralkan tentang ajaran-ajaran hindu.Hal ini terbukti dengan adanya tempat-tempat suci untuk memuja kepada leluhur dan para dewa. Keadan tampak dengan jelas pada masapemerintahan dalam Waktu Renggong dengan di bantu oleh dangyang Niratha sebagai brahmana pada saat itu untuk menyatukan sekte-sekte yang ada di bali.


9/10/2013

kerajaan majapahit

                                                       Kerajaan Majapahit
                                                   Oleh: Nyoman Arya S.

         A.   Gambaran umum
Kerajaan majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila (Saludung), hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok, khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.
Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi[9] ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya.Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.
Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati. Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309. Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara, adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

B.     Sisilah raja di majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang,[2] menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina[13]. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke TiongkokBerikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.


1. Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3. Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4. Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
6. Suhita (1429 - 1447)
7. Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8. Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10. Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11. Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12. Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13. Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)[24]
           
C.     kehidupan sosial

Agama dan Kepercayaan masyarakat Majapahit
Terdapat tiga aliran yang hidup berdampingan di kerajaan majapahit, yaitu agama Siwa, Wisnu dan Buddha Mahayana9. Segala Upacara keagamaan berjalan secara berdampingan. Di kalangan atas, di kalangan para ahli pikir terdapat proses sinkretisme yang membuat Siwa dan Buddha sama nilainya. Sewaktu hidup raja dipandang sebagai titisan Wisnu, tetapi setelah wafat raja dimakamkan sebagai Siwa. Ada beberapa pendapat yang menguatkan bahwa Siwa dan Buddha hidup berdampingan dalam masyarakat Majapahit, antara lain:
1.         Pendapat Krom (1923) bahwa sinkretisme Siwa dan Buddha tampak dalam kesenian dengan bukti di Candi Jawi terdapat arca Siwa dan arca Aksobhya yang terjadi akibat pengaruh ajaran Tantrayana terhadap kedua agama.
2.         Pendapat Rassers (1926) bahwa pertautan agama Hindu dan Buddha di Jawa Timur merupakan aspek dari satu agama yang tunggal yang berpangkal pada kepercayaan Jawa purba.
3.         Pendapat Goda (1970) bahwa penyamaan dewa-dewa agama Siwa dan Buddha tidak hanya terjadi di Jawa tetapi juga di Kamboja, Nepal, dan India sendiri. Maka kebudayaan asli bukan satu-satunya penyebab terjadinya koalisi agama Siwa dan Buddha.
1.         Kesusasteraan
·         Pada zaman Majapahit kesusastraan dibagi menjadi dua bagian10 yang dibagi berdasarkan bahasa yang digunakan dan bentuk tulisan yang ditulis, yaitu zaman Majapahit I dan zaman Majapahit II.
·         Pada zaman Majapahit I hasil-hasil kesusastraan yang terpenting adalah:
Nāgarakrtāgama, karangan Prapanca, tahun 1365 M.
·         Kitab ini berisi tentang riwayat Singasari dan Majapahit dari sumber-sumber pertama dan ternyata sesuai dengan prasasti-prasasti. Terdapat pula uraian tentang kota Majapahit, jajahan-jajahan Negara Majapahit, perjalanan Hayam Wuruk di sebagian besar Jawa Timur, upacara çrāddha yang dilakukan untuk roh Gayatri dan tentang Pemerintahan serta keagamaan dalam zaman pemerintahan Hayam Wuruk.
                           Sutasoma, karang mpu Tantular
·         Pokok cerita ialah riwayat Sutasoma, seorang anak raja yang meninggalkan keduniawian karena taatnya pada Agama Buddha. Sutasoma selalu bersedia mengorbankan dirinya untuk menolong sesama mahkluk yang sedang dalam kesulitan karena kesediaannya itu maka banyak orang tertolong bahkan seorang raksasa yang biasa memakan manusia pun bisa menjadi pemeluk Agama Buddha yang mulia itu.
                          Arjunawijaya, mpu Tantular
·         Kitab ini ada yang berupa gancaran dan ada yang berupa kakawin. Kitab yang berupa gancaran termasuk zaman Mataram, dan yang kakawin berasal dari zaman Majapahit I. Isinya menceritakan seorang raksasa Kunjarakarnayang ingin menjelma menjadi manusia, kemudian menghadap Wairocana dan diizinkan melihat keadaan di neraka. Ia taat kepada agama Buddha, dan akhirnya keinginannya terkabul
·         Isinya meriwayatkan para Pandawa setelah kalah bermain dadu, dan mendapat penghinaan-penghinaan dari para Kaurawa. Akhirnya mereka ke hutan dan Arjuna bertapa di Gunung Indrakila.
·         Pada zaman Majapahit II hasil-hasil kesusatraan ditulis dalam bahasa jawa tengahan dan ada yang ditulis dalam bentuk tembang (kidung) serta gancaran, yang terpenting, antara lain Tantu Pagelaran, Calon Arang, Korawāçrama, Bubhuksah, Pararaton, Sundayāna, Panji Wijayakrama, Rangga Lawe, Sorāndaka, Pamancangah, Usana Jawa, dan Usana Bali.